CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks utama Wall Street
menguat signifikan di Rabu (10/8). S&P 500 (+2.13%) berhasil mencapai level
tertinggi dalam 3 (tiga) bulan terakhir. Penguatan tersebut dipicu oleh
penurunan U.S. Inflation ke 8.5% di Juli 2022 dari 9.1% yoy di Juni 2022.
Realisasi tersebut juga lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 8.7% yoy. Terlepas
dari bagaimana data ini mempengaruhi arah kebijakan the Fed, namun penunrunan
angka inflasi merupakan sinyal positif bagi ekonomi di AS. Periode rilis
laporan keuangan Q2-2022 masih berlanjut. Harga saham Disney menguat lebih dari
5% merespon laba Q2-2022 yang di atas ekspektasi.
Penguatan juga dicatatkan oleh
mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Rabu (10/8), meski tidak sebesar
penguatan indeks-indeks Wall Street (10/8). Penguatan ini juga didorong oleh
penurunan inflasi di Jerman ke 7.5% yoy di Juli 2022 dari 7.6% yoy di Juni
2022. Data ini memperkuat keyakinan bahwa pengetatan kebijakan moneter oleh
European Central Bank (ECB) mulai menunjukan hasil.
Data-data ekonomi di atas
membangun ekspektasi peningkatan demand terutama di produk-produk komoditas
energi. Harga Brent dan Crude oil menguat 0.79% dan 0.9% ke US$96.99 per barel
dan US$91.33 per barel di Rabu (10/8).
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 7130] [Pivot :
7085] [Support : 7050]
Penguatan signifikan indeks-indeks Wall Street dapat mendorong penguatan IHSG di Kamis (10/8), meski Stochastic RSI telah membentuk death cross di overbought area. IHSG berpotensi uji 7100 hingga 7130 di Kamis (11/8). Dari regional, inflasi Tiongkok naik ke 2.7% yoy di Juli 2022 dari 2.5% di Juni 2022. Hal ini melanjutkan tren kenaikan inflasi di Tiongkok sepanjang tahun 2022. Sebaliknya, inflasi di Jerman dan AS mengalamai penurunan di Juli 2022. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa the Fed tidak akan lebih agresif dari dua pertemuan terakhir (Juli dan Juli 2022). Hal tersebut menjaga nilai tukar Rupiah di bawah level Rp14,900 per USD hingga Rabu sore (10/8). Pelaku pasar dapat memperhatikan peluang buy on support pada sahamsaham rate sensitive, seperti BSDE, PWON, CTRA, SMRA, WIKA dan ADHI yang saat ini mayoritas berada dalam fase normal pullback. Strategi serupa dapat diterapkan pada BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Sementara trading buy dapat diperhatikan pada PTBA, BUKA, PNBS, MDLN dan ELSA.
MARKET NEWS
SMDR PT Samudera
Indonesia Tbk
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
telah melakukan penyertaan modal sebesar Rp3 (tiga) miliar pada perusahaan
afiliasi yaitu PT Satuan Harapan Indonesia (SHI) pada 8 Agustus 2022. Transaksi
tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat struktur sub-holding Perseroan di
bidang jasa penyediaan administrasi dan sumber daya manusia dalam kelompok
usaha Perseroan. Sebagai informasi, penguatan modal tersebut dilakukan melalui
skema penerbitan shama SHI sebanyak 75 saham atau sekitar 55.56% dari seluuh
modal ditempatkan dan disetor SHI.
SIDO PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk
Salah satu petinggi dari PT
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yakni Irwan Hidayat telah
membeli saham SIDO sebanyak 1,279,400 lembar saham di harga Rp780 per saham
pada 3 (tiga) Agustus 2022. Tujuan pembelian tersebut dilakukan untuk
penambahan kepemilikan saham secara langsung. Pasca pembelian, maka kepemilikan
Irwan Hidayat di SIDO sebanyak 1,279,400 lembar atau setara dengan 0.0004%.
CHEM PT Chemstar Indonesia Tbk
PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM)
mencatatkan peningkatam penjualan sebesar Rp32.4 miliar (+43.00% yoy) di
1Q-2022. Peningkatan penjualan tersebut, didorong dari membaiknya kinerja
industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar Rp34.51 triliun (+12.45%
yoy). Sementara itu, laba kotor meningkat menjadi Rp10.5 miliar (+50.00% yoy)
pada periode yang sama.
MRAT PT Mustika Ratu Tbk
PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) bakal
mendivestasi aset berupa tanah senilai Rp136,34 miliar. Rencana itu untuk
pengembangan bisnis, penguatan modal bidang pengembangan ekspor, pengembangan,
inovasi produk, ekspansi franchise spa Taman Sari Royal Heritage spa, dan House
of Mustika Ratu.
MEDC PT Medco Energi
Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk
(MEDC) bakal membagi dividen interim tahun buku 2022 USD25 juta. Alokasi itu
sekitar 22,2 persen dari torehan laba bersih kuartal pertama 2022 sekitar USD90
juta. Alhasil, pemegang saham akan mendapat dividen USD0,001 per lembar.